Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

    


    Pendidikan dianggap sebagai sarana yang paling penting untuk mewujudkan kesejahteraan nasional.  Tonggak kesuksesan dari sebuah pendidikan adalah guru. Guru adalah pendidik profesional yang tugas pokoknya adalah mengajar, mendidik, membimbing, mengevaluasi dan menilai  peserta didik. maka dari itu seorang guru hendaknya tidak hanya diam  tetapi guru dituntut untuk selalu aktif dalam perubahan-perubahan yang ada.  Menurut filosofi pendidikan  Bapak Ki Hajar Dewantara, "Pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak".  Saat ini pemerintah lagi gencar-gencarnya melakukan inovasi dalam pendidikan salah satunya adalah dengan diadakannya Program Guru Penggerak. 

    Pendidikan guru penggerak adalah program pendidikan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan. Dalam pendidikan ini calon guru penggerak tetap melakukan kewajibannya mengajar.  Selama pendidikan calon guru penggerak didampingi oleh fasilitator dan pengajar praktik. Program ini berlangsung selama 6 bulan. Program guru penggerak adalah inovasi Mendikbud Ristek untuk menyongsong akselerasi pendidikan Indonesia.  

               

    Alur belajar dalam pendidikan guru penggerak adalah alur MERRDEKA yang merupakan kependekan dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Refleksi terbimbing, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi nyata. Yang kesemuanya itu dikemas di  LMS melalui SIM PKB.  Berikut penjelasan dari alur MERRDEKA 

1. Mulai dari diri 

     Pada tahap ini calon guru penggerak akan diberikan pertanyaan- pertanyaan pemantik terkait sejauh mana pemahaman awal calon guru penggerak dari  materi yang akan dipelajari. Jawaban disetor melalui bentuk video, tulisan biasa atau diagram tergantung perintah di LMS.

2. Eksplorasi konsep

    Di tahap Eksplorasi konsep, calon guru penggerak diminta untuk membaca atau melihat video terkait materi yang dihadapi saat itu. Untuk memperdalam konsep materi yang dipelejari. Biasanya dalam materi atau video di tahap ini calon guru penggerak diminta untuk menanggapi atau menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang dibaca saat itu. 

3. Ruang kolaborasi

    Setelah calon guru penggerak memahami materi di Eksplorasi konsep , kini saatnya untuk berdiskusi  pada Ruang kolaborasi. Pada tahap ini calon guru penggerak bersama fasilitator dan pengajar praktik berdiskusi tentang materi lewat zoom meeting selama dua kali pertemuanDiskusi ini dimulai dari pertanyaan pemantik yang ada pada LMS di Ruang Kolaborasi. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk lebih memahamkan materi pada calon guru penggerak. 

4. Refleksi terbimbing

    Pada tahap ini fasilitator akan mengajak calon guru penggerak merefleksikan materi yang sudah dipelajari di Eksplorasi konsep dan Ruang kolaborasi. Refleksi terbimbing ini biasanya dilakukan melalui zoom meeting juga melanjutkan diskusi pada Ruang Kolaborasi. Tujuan pada tahap ini adalah agar calon guru penggerak mendapatkan umpan balik positif dan penguatan dari fasilitator. 

5. Demonstrasi kontekstual

    Dalam tahap demonstrasi kontekstual calon guru penggerak diminta untuk membuat rencana penerapan dari materi yang sudah dipelajari saat itu. Ada yang berbentuk video, lagu, puisi atau artikel. Dalam tahap ini calon guru penggerak benar-benar diminta untuk berpikir seperti apa yang akan diterapkan di sekolah. 

6. Elaborasi pemahaman

     Di tahap ini calon guru penggerak diajak untuk berdiskusi dengan instruktur. Yang hadir dalam diskusi ini bukan hanya calon guru peggerak tetapi fasilitator dan pengajar praktik juga hadir meninjau jalannya diskusi. Pada bagian ini calon guru penggerak diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dari materi yang belum dipahami untuk dirembuk bersama. 

7. Koneksi antar materi

    Dalam tahap koneksi antar materi calon guru penggerak diminta untuk membuat kesimpulan dari materi saat itu kemudian dibuat konektivitas atau keterhubungannya dengan modul-modul sebelumnya yang sudah dipelajari.  Bisa disetor berupa video atau artikel.  

8. Aksi nyata

    Tahapan ini adalah tahap terakhir dari alur MERRDEKA. calon guru penggerak diminta untuk membuat rancangan aksi nyata dari materi yang dipelajari kemudian diterapkan di kelas atau sekolah yang kemudian dijadikan video atau artikel untuk diunggah di LMS. 

    Dalam pendidikan guru penggerak ada 3 modul yang harus diikuti dan dipelajari. Modul 1 terdiri dari 4 sub modul, modul 2 terdiri dari 3 sub modul dan modul 3 terdiri dari 3 sub modul. Berikut nama-nama modul dalam guru penggerak: 

  • Modul 1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak

        Sub modul 1.1. Refleksi filosofi pendidikan nasional KHD

        Sub modul 1.2. Nilai-nilai dan peran guru penggerak

        Sub modul 1.3. Visi guru penggerak

        Sub modul 1.4. Budaya positif

  •  Modul 2. Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid

        Sub modul 2.1. Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid

        Sub modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional

        Sub modul 2.3. Choaching untuk Supervisi Akademik

  • Modul 3. Pemimpin Pembelajaran dan Pengembangan Sekolah

        Sub modul 3.1. Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin

        Sub modul 3.2. Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya

        Sub modul 3.3. Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid


        

    Alur MERRDEKA digunakan pada setiap sub modul yang ditempuh kira-kira dua minggu. Selain belajar modul-modul diatas calon guru penggerak juga harus mengikuti ujian modul disetiap awal dan akhir modul. Serta mengunggah jurnal Dwi Mingguan. Jurnal ini berisi refleksi tentang apa yang didapat sebelum dan sesudah mempelajari  setiap sub modul dalam bentuk video atau artikel.  

       Selain Belajar modul-modul diatas, calon guru penggerak juga melakukan Pendampingan Individu (PI) yang dibimbing oleh pengajar praktik. PI dilakukan setiap bulan. Dalam hal ini pengajar praktik mendatangi sekolah calon guru penggerak untuk mengadakan refleksi seputar materi yang sudah dipelajari. Selama pendidikan guru penggerak dilaksanakan PI sebanyak 6 kali. 

    Satu minggu setelah Pendampingan Individu calon guru penggerak dan pengajar praktik masing-masing bertemu dalam lokakarya. Dalam lokakarya pengajar praktik dan calon guru penggerak mengulang dan membahas kembali modul-modul yang sudah dipelajari guna memantapkan dan merefleksikan hasil belajar di LMS. Selama pendidikan guru penggerak diadakan sebanyak tujuh kali lokakarya.  Lokakarya ini juga sebagai momen bertemunya semua calon guru penggerak se kabupaten.  

    Setelah semua modul dikerjakan, pendampingan individu dan lokakarya dilaksanakan maka tiba saatnya kini semua calon guru penggerak mengikuti ujian paling akhir dari perjalanan pendidikan guru penggerak  yakni tes akhir keseluruhan modul untuk menambah nilai dalam kelulusan.  Dan setelah tes ini atau tepatnya sesudah lokakarya tujuh diadakan panen raya. Panen raya ini adalah pameran hasil karya calon guru penggerak selama menempuh pendidikan guru penggerak.  

Alhamdulillah lulus.

Salam guru penggerak. Bergerak, Tergerak dan Menggerakkan.


      



 



4 komentar untuk "PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK "