MISTERI TOKO ROTI
Disebuah toko diperkotaan yang padat penduduk ada sebuah toko
roti yang setiap hari padat pembeli. Sehingga roti-roti yang dibuat habis hari
itu juga. Bahkan ada beberapa pembeli yang rela menunggu roti yang masih dalam
oven. “saya beli roti isi selai stroberi ya bak” Ucap salah satu pembeli siang tadi”. “ iya dik, ditunggu ya?soalnya hari ini banyak sekali pemesanan
roti dari kantor-kantor” jawab mbak pelayan toko.
Suatu hari pelayan toko menghitung pemesanan roti yang sudah
masuk list dan roti yang baru masak untuk segera dikemas. “ bak, tadi roti yang
dari dapur berapa jumlahnya? Kok kurang?
Padahal tadi listnya sudah saya setor ke bagian dapur” ucap pelayan depan
kepada pelayan dapur. “ 20 bak” jawab pelayan yang ada di dapur. “ mungkin kamu
salah ngitung, disini rotinya hanya 19. Ya sudah. Minta tolong ambilkan satu
lagi. Soalnya ini keburu dikemas” ujar pelayan toko bagian depan.
Keesokan harinya hal serupa terjadi lagi. Roti-roti yang
hendak dikemas berkurang lagi. Kadang berkurang dua atau malah lebih. Karena penasaran
salah satu pelayan toko melaporkan kejadian ini kepada ibu pemilik toko. Akhirnya
dikumpulkan semua pekerja tokonya untuk membahas kemana roti-roti itu lenyap. “
apa mungkin diam-diam dimakan tikus ya bu?” ucap salah satu pelayan. “ tidak
mungkin lah mas, karena disini kami sangat menjaga kebersihan dari hewan-hewan
seperti itu dan lagi tidak mungkin dimakan tikus karena roti-roti yang baru
masak langsung dikemas dan diantarkan”. Ungkap cleaning servis. “ iya benar”
imbuh ibu pemilik toko dengan mengkerutkan dahinya.
Mas cleaning servis masih penasaran dengan yang mengambil
roti di toko itu. Pembicaraan pelayan tadi di rapat ada yang membuatnya kecewa.
“ saya kan sudah selalu membersihkan toko itu, jangankan tikus semut pun tidak
ada yang berani makan roti-roti di toko apalagi toko roti ibu sangat laris. Saya
kok penasaran ya! apa mungkin si ciko (kucing kesayangan pemilik toko roti)? ah!
Tidak mungkin. Karena makanan ciko sudah terjamin” gumamnya dalam hati. keesokan harinya mas cleaning servis menyediakan alat jebak tikus. ia takut apa yang dikatakan pelayan kemarin benar. Ia malu pada ibu pemilik toko. Tetapi satu tikus pun tidak ada yang menghampiri alat-alat jebakan itu. Ia dan pelayan toko yang lain semakin penasaran.
Hari berganti hari. Sudah seminggu ini roti di toko itu
sering berkurang ketika akan dikemas. Membuat pelayan-pelayan toko merasa tidak
enak sama majikannya. Tok … tok … tok… “ iya masuk. Ada apa mas? Tanya ibu
pemilik toko kepada karyawannya. “Ini pendapatan toko hari ini bu. Toko kami
tutup lebih awal bu. Karena list pemesanan sudah kami antar semua dan
bahan-bahan roti sudah habis.oiya bu, roti yang ibu pesan tadi 10 biji ada di
meja toko sudah saya kemas cuma dosnya belum ditutup karena masih hangat. Saya pamit pulang dulu bu ” karyawan toko.
Jam sudah menunjukkan pukul 16.30. ibu pemilik toko sudah
siap-siap hendak pulang karena sore ini ia hendak menjenguk anak temannya yang
sedang opname di rumah sakit. Ketika hendak ke dapur hendak mengambil roti
untuk dibawa ke rumah sakit, tiba-tiba, “braak” ia melihat bingkisan roti jatuh
dari atas meja dan melihat ciko lari keluar. “ciko, kamu mau kemana, ayo kita
mau pulang” teriaknya. Tapi ciko tetap lari dan ibu pemilik toko tetap
mengejarnya. Dari kejauhan ia melihat ciko berhenti di sebuah rumah kecil di
belakang tokonya. Setelah perlahan mendekat ternyata ciko menemani seekor kucing
dan anak kecil yang sedang lahap makan roti. “owwh, ternyata selama ini roti-roti
itu … kasihan benar anak kecil dan kucing ini” bisiknya dalam hati. “ kamu sama
siapa di rumah ini nak? “ Tanya ibu pemilik toko. “ aku hanya bertiga di rumah
ini. Saya, ibu saya yang sedang sakit dan tita kucingku satu-satunya bu” jawab
anak kecil tadi. Ibu pemilik toko perlahan masuk ke rumah itu untuk melihat
keadaan ibu anak kecil tadi. Dan benar lah apa yang dikatakan anak itu. Ia melihat
seorang ibu kurus yang berbaring tidur di sebuah Kasur. Tanpa terasa air
matanya membasahi pipinya. “ mulai besok
kalau lapar, kamu langsung ke toko. Sekarang ibu pamit pulang dulu ya? semoga ibumu cepat sembuh” bisik ia pada
anak kecil tadi. Sambil menyodorkan beberapa lembar uang padanya.“ iya bu
terimakasih” ucap anak kecil tadi.
Keren, semakin mantap
BalasHapusTerimakasih suhu
Hapus